Total Tayangan Halaman

Tampilkan postingan dengan label cerita bukit lawang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerita bukit lawang. Tampilkan semua postingan

Selasa, 24 Maret 2015

jalan-jalan bersama keluarga

"Jalan jalan bersama keluarga"
   Bukit lawang memang bukan tempat yang asing bagi kita tempat ini juga sudah terkenal luas kesegala penjuru dunia,
   Tapi tempat ini sangat asri dan nyaman buat bersantai, sekaligus buat berkumpul bersama keluarga kita..
   Tempat ini mempunyai nilai tersendiri seperti alam nya yang begitu asri dan sejuk, penginapan yang ramah linkungan, tempat pemandiannya juga segar dan masi alami.!
   Aku terkadang menyempatkan diri berkunjung apa bila sedang pulang ke rumah orang tua aku
Tentunya bersama dengan keluarga agar suasana lebih ramai dan mengasyikan.!
   Biasanya aku juga menyempatkan diri buat belanja dan mencari makanan khas di daerah ini tentu saja bersama keluarga besar aku,sekaligus mengajak si kecil jalan-jalan, sekalian menyegarkan pikiran yang selalu menumpuk dengan hal yang menyangkut tentang pekerjaan maklum saja selain mengurus sikecil aku juga sibuk kerja, dan bermacam tugas lainnya, kadang juga lupa waktu kalau sudah di hadapkan dengan pekerjaan,  maka dari itu saya suka menyempat kan diri mampir ke bukit lawang apabila pulang ke rumah orang tua aku,,!!

"Sudah dulu ya
Besok saya akan ceritain yang lain nya tentang berkunjung ke bukit lawang.!  See u next day guy's.!! "

Senin, 23 Maret 2015

TAMAN NASIONAL GUNUNG LAUSER

"Taman nasional gunung lauser "

Taman nasional gunung lauser 


   Taman Nasional Gunung Leuser biasa disingkat TNGL adalah salah satu Kawasan Pelestarian Alam di Indonesia seluas 1.094.692 Hektar yang secara administrasi pemerintahan terletak di dua Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Provinsi Aceh yang terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Aceh Barat Daya,Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tamiang, sedangkan Provinsi Sumatera Utara yang terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Dairi, Karo dan Langkat.(Bukit lawang dan sekitarnya)

Taman nasional ini mengambil nama dari Gunung Leuser yang menjulang tinggi dengan ketinggian 3404 meter di atas permukaan laut di Aceh. Taman nasional ini meliputi ekosistem asli dari pantai sampai pegunungan tinggi yang diliputi oleh hutan lebat khas hujan tropis, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,pariwisata, dan rekreasi.

Taman Nasional Gunung Leuser memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu : a. perlindungan sistem penyangga kehidupan; b. pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya; c. pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Secara yuridis formal keberadaan Taman Nasional Gunung Leuser untuk pertama kali dituangkan dalam Pengumuman Menteri Pertanian Nomor: 811/Kpts/Um/II/1980 tanggal 6 Maret 1980 tentang peresmian 5 (lima) Taman Nasional di Indonesia, yaitu; TN.Gunung Leuser, TN. Ujung Kulon, TN. Gede Pangrango, TN. Baluran, dan TN. Komodo. Berdasarkan Pengumuman Menteri Pertanian tersebut, ditunjuk luas TN. Gunung Leuser adalah 792.675 ha. Pengumuman Menteri Pertanian tersebut ditindaklanjuti dengan Surat Direktorat Jenderal Kehutanan Nomor: 719/Dj/VII/1/80, tanggal 7 Maret 1980 yang ditujukan kepada Sub Balai KPA Gunung Leuser. Dalam surat tersebut disebutkan bahwa diberikannya status kewenangan pengelolaan TN. Gunung Leuser kepada Sub Balai KPA Gunung Leuser.

Diterimanya Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera ke daftar Situs Warisan Dunia pada tahun 2004, membuat Taman Nasional Gunung Leuser juga masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, bersama dengan Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Sebagai dasar legalitas dalam rangkaian proses pengukuhan kawasan hutan telah dikeluarkan Keputusan Menteri Kehutanan nomor: 276/Kpts-II/1997 tentang Penunjukan TN. Gunung Leuser seluas 1.094.692 hektaree yang terletak di Provinsi daerah Istimewa Aceh dan Sumatera Utara. Dalam keputusan tersebut disebutkan bahwa TN. Gunung Leuser terdiri dari gabungan:

Suaka Margasatwa Gunung Leuser  : 416.500 hektaree
Suaka Margasatwa Kluet  : 20.000 hektaree
Suaka Margasatwa Langkat Barat  : 51.000 hektaree
Suaka Margasatwa Langkat Selatan  : 82.985 hektaree
Suaka Margasatwa Sekundur  : 60.600 hektaree
Suaka Margasatwa Kappi  : 142.800 hektaree
Taman Wisata Gurah  : 9.200 hektaree
Hutan Lindung dan Hutan Produksi Terbatas  : 292.707 hektaree
Sesuai Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.03/Menhut-II/2007, Saat ini pengelola TNGL adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (Ditjen PHKA)Departemen Kehutanan yaitu Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang dipimpin oleh Kepala Balai Besar (setingkat eselon II).

Salah satu Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) yang terkenal di dalam kawasan TNGL adalah Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera - Bukit Lawang di Kawasan Wisata Alam Bukit Lawang - Bohorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Sisi lain, taman nasional ini juga mendapat perhatian karena maraknya kasus penebangan pohon illegal di beberapa lokasi yang menyalahi reservasi lingkungan.

Sebagian besar kawasan TNGL memiliki topografi yang curam dan struktur dan tekstur tanah yang rentan terhadap longsor. Hal ini terbukti pada saat banjir bandang yang menghancurkan kawasan wisata alam Bukit Lawang beberapa tahun lalu.Untuk lebih menjaga TNGL dari kerusakan yang lebih parah maka dibentuklah suatu kawasan yang disebut Kawasan Ekosistem Leuser. Kawasan yang memiliki luas 2,6 juta hektare ini meliputi area yang lebih datar di sekeliling TNGL dan berfungsi sebagai penyangga (buffer).


Tunggu cerita selanjutnya.
Saya akan terus berbagi cerita tentang bukit lawang.. 
Sekaligus meambah wawasan tentang sejarah daerah..  salam dari saya heri sukastowo. -_-///

Sabtu, 21 Maret 2015

berkunjung ke pertanian organik ecofarming center bukit lawang kec.bohorok

Kunjungan ke Ecofarming Center – PPLH Bahorok Bukit Lawang
      

17 maret 2015

Oleh: heri sukastowo

Selasa,17 maret 2015


Mengunjungi Ecofarm pada sekitar pukul 13.00 WIB setelah sebelumnya meletakkan barang di Ecolodge. Ecofarming Center adalah kebun percontohan yang terletak di Bahorok – Bukit Lawang di Wilayah Sumatera Utara.

Sesampai di Ecofarm satu hal yang ada di benak saya adalah suasana perkampungan yang begitu sejuk dan areal perkebunan sayuran yang tertata rapi dan serasi dengan alam, karena di area tersebut terdapat tanaman sayuran, obat-obatan, ternak, dan perikanan, serta ada biofiltrasi untuk penyaringan air secara alami dengan menggunakan tumbuhan (eceng gondok, mendong, gelagah) yang tujuannya mencegah kontaminasi air dari luar. Terdapat juga tempat sampah (organik dan non organik) yang dibuat secara sederhana.

Dari hasil perbincangan dengan Kak Lina (staff Ecofarm) maka diperoleh informasi bahwa proses yang berjalan di Ecofarm itu adalah dengan cara memanfaatkan bahan-bahan yang berada di alam. Contohnya seperti rerumputan yang tumbuh di sekitar bedengan dimanfaatkan gikembali untuk digunakan sebagai pupuk (tidak dibakar), pembuatan pupuk kompos yang tidak lagi mengambil bahan baku dari luar area Ecofarm karena adanya pemanfaatan dari kotoran ternak.

Sistem organik yang berjalan di Ecofarm sangat bisa dirasakan dan dilihat. Mulai dari bangunannya yang memang lebih banyak menggunakan bambu (hasil alam) sebagai kontruksinya, lalu mendisain areal aquaponik yang di dalam satu tempat ditanami sayuran (ditengah area) dan kolam ikan di pinggirannya.

Namun untuk mencapai pertanian organik secara utuh memerlukan proses yang lumayan panjang.

Pada tanaman sayuran diperlukan waktu selama dua tahun untuk pemulihan lahan, peralihan dari perlakuan kimia menjadi organik. Dalam perjalanan organik juga terdapat kelemahan lainnya, seperti hasil bisa lebih sedikit (tahap awal) bila dibandingkan dengan pertanian konvensional, dan lebih banyak gangguan hama yang bisa merugikan hasil produksi. Akan tetapi keunggulan dari sistem organik adalah berdampak positif bagi kesehatan karena hasil tanaman tidak mengandung unsur kimia buatan yang dapat merusak sistem metabolisme tubuh (dalam jangka panjang).

Setelah berjalan seharian dan mengambil beberapa foto, akhirnya saya kembali ke Ecolodge untuk beristirahat dan meneruskan perjalanan untuk kembali pulang ke rumah..


Tunggu cerita lain tentang bukit lawang ya
Setelah ini mungkin akan saya share cerita yang lain lagi semoga cerita ini dapat jadi pedoman dan pengalaman belajar tentang melestarikan alam dengan cara tradisional. 
Tank's dari saya heri sukastowo 


Jumat, 20 Maret 2015

sajarah & arti kata bukit lawang""

Arti kata Bukit Lawang secara harfiah berarti "pintu ke bukit". Bukit Lawang adalah sebuah desa kecil yang terletak 90 kilometer barat laut Medan, ibukota Sumatera Utara, Indonesia. Bukit Lawang yang paling terkenal karena menjadi salah satu tempat terakhir di dunia di mana orang dapat melihat orang hutan di alam liar. Bukit Lawang terletak di sisi timur Taman Nasional Gunung Leuser.Pada tahun 1973 sebuah organisasi Swiss mendirikan pusat rehabilitasi orangutan di Bukit Lawang. Tujuan pusat ini adalah untuk merehabilitasi orang hutan yang dilepaskan dari penangkaran. Para penjaga di pusat mengajarkan orang hutan semua keterampilan yang diperlukan untuk bertahan hidup di alam liar. Setelah periode intens karantina, penyesuaian kembali ke habitat alami dan reintegrasi dalam populasi (semi-) liar, orangutan dilepaskan kembali ke hutan. Semua orangutan dirilis masih dipantau oleh jagawana dan mereka masih memberi mereka makanan tambahan pada platform makan sampai mereka menjadi sepenuhnya mandiri.Pada tahun-tahun setelah kedatangan pusat rehabilitasi lebih banyak wisatawan yang datang ke Bukit Lawang dan itu menjadi salah satu tujuan paling populer di Sumatera. Sebuah banjir bandang melanda Bukit Lawang pada tanggal 2 November 2003. Dijelaskan oleh saksi sebagai gelombang pasang surut, dengan tinggi air adalah sekitar 20 meter, yang menyebabkan perbukitan menjadi longsor, menghapus segala sesuatu di jalan. Bencana, yang merupakan hasil dari pembalakan liar, menghancurkan tempat wisata lokal dan memiliki dampak bagi industri pariwisata lokal. Sekitar 400 rumah, 3 masjid, 8 jembatan, 280 kios dan warung makan, 35 hotel dan guest house dihancurkan oleh banjir, dan 239 orang (5 dari mereka wisatawan) tewas dan sekitar 1.400 penduduk setempat kehilangan rumah. stelah delapan bulan  mereka melaukan pembangunan kembali, Bukit Lawang itu kembali dibuka lagi pada bulan Juli 2004. Banyak penduduk desa menjadi trauma, kehilangan keluarga, teman dan rumah mereka. Banyak Orang-orang yang tinggal di Bukit Lawang menajdi pengangguran dan tunawisma. Ini telah menjadi jalan panjang untuk pemulihan dan tugas yang sangat sulit untuk membangun kembali kota dengan hanya bantuan keuangan yang terbatas dari pemerintah. Namun orang-orang di Bukit Lawang yang menjadi korban dengan membangun kembali desa yang telah hancur dan memulai kambali bisnis merek.Terutama generasi muda, agar dapat membangun kembali desa secara berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga pelestarian eko sistem ​​yang ada ditempat tinggal mereka, Mereka dapat memanfaatkan semua dukungan, mereka juga bisa mendapatkan pendapatan pariwisata yang akan membantu mereka dalam mewujudkan ide-ide mereka untuk masa depan yang cerah bagi Bukit Lawang

bisnis batu akik bukit lawang "kontan laris"

Bisnis batu bukit lawang "laris kontan "
     Bisnis batu aki bukit lawang"

     tak hanya kuliner dan wisata yg menawan di daerah ini.bisnis batu akik nya pun tak kalah jauh dari daerah lain. 
   ada bermacam jenis batu di daerah ini seperti:-batu jenis kayu 
                   -belimbing
                   -batu kayu 
.                  -batu asam 
dan masi banyak lagi jenisnya 
   batu di daerah ini jga gk kalah jauh dari batu mana pun, dengan penawaran harga yg cukup terjangkau tak hayal para wisatawan lokal maupun asing kerab memburu pernak pernik yang satu ini. 
  kadang si penjual harus meminta order dulu (pesan terlebih dahulu ) untuk calon pembelinya agar tak terjadi kesalah pahaman antar pembeli. 
  batu yang di hargai mulai 250ribu/batu itu kontan laris Di buruh peminat.
  Bagi anda yg penggemar batu akik mungkin daerah ini cocok untuk berburu sekaligus berwisata bersama keluarga. 

Kamis, 19 Maret 2015

watterboom baru di bukit lawang setinggi 32 m

               Berkembangnya bukit lawang

    Setelah sekian lama bukit lawang tak terdengar menarik. Tapi kini bukit lawang kembali menhadirkan hiburan terbaru dengan watterboom Baru..
    Yang rencananya akan di resmikan pada petengahan tahun 2016 mendatang pastikan anda menjadi pengunjung yg pertama karena pasti akan banyak gratisan di sana. http //:gopoh.glasir.hari.bit.l.com.14

bukit lawang raint forest

Cerita buki lawang hari ini.
      Hari di bukit lawang namapaknya di penuhi para wisata lokal.. yg datang dari luar kota terutama dari kota medan tepat nya. Banyak warga memanfaatkan waktu weekend ini untuk berwisata. 
      Tak cuma warga lokal saja yang berkunjung ke bukit lawang tapi para touris asing juga kerab meramaikan momen masa berlibirnya dengan cara berkunjung ke bukit lawang....#http//.goog.glasir.bit.hrs.com